Yaakk ini adalah salah
satu true story aku J.. beberapa bulan yang lalu aku bertemu
dengan seorang penderita HIV/AIDS...
Sebelumnya tau ngga
kalian apa itu HIV/AIDS? HIV adalah
singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem
kekebalan tubuh. Virus ini melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan
penyakit. HIV adalah jenis virus yang rapuh. Tidak bisa bertahan lama di luar
tubuh manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang
terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan
anus, darah, dan ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau urin. HIV
tidak di tularkan melalui kontak biasa... okey itu tandanya HIV/AIDS tidak
menular apabila kita hanya bersalaman dengan penderita..
Aku mencari tau
informasi tentang hal ini bukan untuk memenuhi tuntutan tugas kuliah atau apa..
tapi aku pikir informasi ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup aku..
hehehe... Pelajaran hidup itu bisa kita dapatkan dari mana aja, dari hal besar
sampai hal kecil yang mungkin bagi sebagian orang hal itu ngga penting bahkan
ngga terlihat....
Hasil obrolan aku sama
keluarga penderita dan observasi yang aku lakukan, aku mendapatkan satu
pelajaran dalam hidup, yang mau aku ceritain ke kalian semoga aja kalian juga
mendapatkan tambahan pengalaman dari pengalaman yang udah aku dapetin ini... tapi
aku ngga bisa nyebutin penderita ini berasal dari mana yaa.. karena ada faktor
yang ga bisa aku ceritain disini..
Bagiku, penderita ini adalah
orang yang sangat pendiam tapi ramah dan baiiiiik banget... dia juga ngga
pernah memperlihatkan bahwa dia sedang mempunyai masalah.. dia dari keluarga
yang sangat-sangat mampu tapi dia hanya memakai baju seadanya dan berdandan apa
adanya.. menurut ibunya, dia ngga pernah menuntut ini itu semasa hidupnya, dia
juga ngga pernah minta uang kepada orang tuanya ketika dia sedang kekurangan
uang.. dia dibesarkan dari keluarga yang otoriter ayahnya sangat keras, dan
sering menghukumnya dengan melakukan kekerasan fisik kepadanya, mungkin itu
sebabnya dia tumbuh menjadi sosok yang pendiam, dia juga tumbuh dari keluarga
yang kurang kuat dari segi agama... dari cerita ibunya ketika kuliah semester 2
dia terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan dia kenal dengan seorang PSK,PSK
tersebut mengahalalkan segala cara agar dia mau dengan PSK itu.. sampai akhir
hidupnya mereka hanya “kumpul kebo” sampai mereka berdua terkena virus
mematikan ini... Dulu dia pergi dari rumah karena ayahnya ngga mau
menerimanya.. tapi semenjak ayahnya meninggal, dia sering menengok ibunya dan
sering membantu ibunya yang sudah tua namun dia tidak mau untuk bermalam
dirumah ibunya kecuali ibunya meminta dia untuk menjaga rumah dikala ibunya
sedang berpergiaan keluar kota..
Singkat cerita sekitar
6 bulan yang lalu dia pulang kerumah ibunya dan meninggalkan PSK itu.. bukan
dia tidak bertanggung jawab atas hidup PSK itu, namun dia terlalu sering
dikecewakan oleh sang PSK.. dia mengembalikan PSK tersebut kepada keluarganya meskipun
sebagian keluarganya, tidak bisa menerima keputusan itu... namun terkadang dia
masih sering menengok sang PSK dan memberinya uang untuk kebutuhan hidup PSK
tersebut.. Sampai akhirnya dia sering jatuh sakit dan dia telah di vonis
menderita penyakit HIV/AIDS.. Ibu dan keluarganya sangat terpukul mendengarkan
kabar tersebut, hampir semua saudaranya tidak mau menerimanya, bahkan untuk
bersalaman pun juga tidak mau,padahal informasi sudah jelas mengatakan bahwa
virus HIV/AIDS tidak menular apabila kita hanya bersalaman.. yaa mungkin ada
juga beberapa dari saudaranya memberikan dukungan secara materi, tapi apakah
benar materi saja yang di perlukan oleh penderita?? Jujur aku sedih karena aku
ngga sempat mengajarkan agama kepadanya, yaa minimal mengajarkan solat.. karena
ngga ada orang yang mengajarkan nya solat waktu itu, padahal aku melihat bahwa
ada keinginan dia untuk bisa kembali ke jalan Allah... hampir semua dari keluarganya
tidak mau “touching” kepadanya,
bahkan ketika dia sudah tidak bisa berjalan, tidak ada satu orang pun yang mau
membantunya.. sayang sekali... ada persepsi orang yang salah tentang menangani
penderita HIV/AIDS ini, penderita virus ini bukan ada pada penderita yang
mempunyai sakit kulit looooh, kenapa mesti ngga mau “touching”... Subhannalloh, aku melihat sendiri penurunan berat
badan yang sangat drastis pada penderita HIV/AIDS, aku tidak bisa bayangkan
apabila hal tersebut terjadi kepada kita atau kepada keluarga kita bagaimana
perasaan tertekannya,karena tidak bisa di terima oleh masyarakat bahkan
keluarga sendiri...Padahal semua orang mempunyai kedudukan yang sama di mata
Allah, kenapa kita sebagai manusia tidak saling membantu orang-orang yang
berada di sekeliling kita, ketika mereka mengalami kesusahan? Setidaknya, jika
kita tidak bisa membantu secara materi, kita bisa kok membantunya dengan
memberikan dukungan dan menunjukkan kepadanya bahwa kita peduli dengannya dan
menginginkan dia hidup menjadi lebih baik karena dari merekalah kita juga bisa
belajar untuk hidup lebih baik....
Pelajaran yang udah aku
dapatkan adalah :
1. Beberapa kasus yang aku temui pada
penderita HIV/AIDS adalah keluarga dari penderita tidak mau dan tidak bisa
menerima keadaan penderita waktu itu.. Padahal menurut aku dukungan terbaik
adalah dukungan dari orang tua, keluarga dan orang-orang terdekat kita... aku
melihat dari kasus ini, awalnya ibu dan keluarganya berat untuk menerima
kondisi anaknya/saudaranya, mungkin karena malu dan karena takut penyakit itu
bakal menular.. padahal yang dibutuhkan dia adalah dukungan dari keluarga dan
orang terdekatnya.. bukan hanya sekedar dukungan eksternal tetapi dukungan
untuk menumbuhkan rasa percaya bahwa dia akan sembuh dan dia diterima minimal
diterima oleh keluarganya..
2. Kenapa kita harus menilai seseorang itu
dari dia mengidap penyakit, yang mungkin sebagian orang menganggap penyakit ini
adalah penyakit yang memalukan, kenapa kita ngga coba buat peduli dengan usaha
dia untuk bangkit dan sembuh? Aku percaya, dia pasti menyesal dengan apa yang
pernah di lakukannya di masa lalu, dan aku juga percaya dia pasti punya
keinginan yang sangat besar untuk berubah... kita ngga pernah tau bagaimana
usaha dia untuk melawan penyakit itu karena sebagian orang dari kita hanya
sibuk melihat apa yang terjadi sekarang adalah ulah dia di masa lalunya..
3. Mending jangan banyak bicara deh, kalau
kita emang mau bantu orang mending langsung bantu aja daripada kita banyak
bicara tapi kita ngga ada usaha apa-apa buat ngebantu orang itu buat apa?
takutnya apa yang kita bicarakan itu bisa membuat orang lain tersinggung dan malah memperburuk kesehatannya gimana?
Hehehe.. tapi inget yaa, kadang niat baik kita itu bisa kapan aja di salah
artikan sama orang lain, jadi intinya kenali dulu sikonnya baru kalian lakukan
yang terbaik buat kalian.. dan jangan memaksakan pikiran kalian kepada mereka
yang ngga mau menerima pendapat kalian karena bisa aja apa yng terbaik buat
kalian belum tentu baik juga buat mereka... ya kanJ
4. Cari informasi yang akurat jangan
mencari informasi itu berdasarkan “katanya” karena kita bisa saja salah
informasi, maka jadilah orang yang cerdas dalam mencari dan memperoleh
informasi..
Aku belajar dari
Beliau, aku belajar tentang kesederhanaan dan kebahagiaan.... kita yang nentuin
jalan hidup kita mau kayak gimana, kita yang nentuin dan mempersiapkan
kebahagiaan kita nanti... selebihnya percaya sama Allah, karena Allah pasti
kasih yang terbaik untuk hidup kita.. kebahagiaan yang beliau ajarkan ke aku
adalah : “ Kesederhanaan dalam menjalani hidup dan kesederhanaan untuk
mempersiapkan masa depan kita sebaik mungkin..”
Selamat jalan
************
Semoga Allah menerangi
jalanmu dan memberikan tempat terbaik untukmu serta Allah menerima segala amal
ibadahmu.....
Aamiin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar